PLC (Programmable Logic Controller) berfungsi sebagai sistem kontrol yang digunakan untuk mengendalikan berbagai proses pada mesin atau sistem produksi secara otomatis. Fungsi dalam PLC dibagi menjadi dua, yaitu adalah fungsi umum dan fungsi khusus.
Artikel ini akan membahas tentang perbedaan antara fungsi umum dan fungsi khusus dari PLC sendiri. Yuk simak pembahasannya!
Sebelum lebih lanjut, penulis akan menjelaskan apa itu fungsi umum dan fungsi khusus.
Fungsi umum PLC mencakup fungsi-fungsi dasar yang sering ditemukan dalam hampir semua jenis PLC. Ini termasuk kontrol otomatis, logika program, pemantauan dan pemantauan, pengolahan data, komunikasi, dan keamanan. Fungsi ini memberikan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan mengotomatisasi sistem produksi.
Sedangkan, fungsi khusus PLC merujuk pada kemampuan tambahan yang mungkin dimiliki oleh beberapa jenis PLC tertentu. Oleh sebab itu, fungsi ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan khusus atau aplikasi tertentu dalam industri.
Fungsi Umum PLC
Fungsi umum PLC (Programmable Logic Controller) mencakup beberapa aspek penting dalam pengendalian dan otomatisasi sistem produksi. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari PLC:
- Kontrol Proses
Fungsi utama PLC adalah mengendalikan proses-produksi secara otomatis. PLC menerima input dari berbagai sensor dan perangkat input lainnya, memproses data, dan menghasilkan output yang mengendalikan berbagai aktuator dan perangkat output. Hal ini memungkinkan PLC untuk mengontrol berbagai aspek proses-produksi seperti suhu, tekanan, kecepatan, dan posisi.
- Logika Program
PLC menerapkan logika program yang diprogram oleh pengguna untuk mengatur urutan tindakan yang harus dilakukan dalam proses-produksi. Logika program ini dapat berupa diagram tangga (ladder diagram), diagram blok fungsi (function block diagram), atau bahasa pemrograman lainnya. PLC menjalankan program ini untuk mengendalikan urutan operasi dan tindakan yang tepat dalam sistem kontrol.
- Pemantauan dan Pengawasan
PLC dapat mengambil data dari sensor, menganalisis kondisi, dan memberikan informasi mengenai status operasi, kondisi mesin, atau parameter lainnya kepada operator atau sistem pengawasan. Ini memungkinkan operator atau sistem pengawasan untuk memantau dan mengambil tindakan yang diperlukan.
- Komunikasi
PLC memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan perangkat lain, seperti komputer atau sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), melalui protokol komunikasi yang umum seperti Modbus, Profibus, Ethernet, dan lainnya.
- Pengolahan Data dan Perhitungan
PLC dapat melakukan pengolahan data dan perhitungan matematika untuk menghasilkan output yang tepat. Hal ini memungkinkan PLC untuk mengendalikan proses-produksi dengan berbagai perhitungan dan logika yang kompleks, seperti mengatur kecepatan motor sesuai dengan parameter input, menghitung total produksi, atau melakukan operasi matematika lainnya.
- Keamanan
PLC juga memiliki fungsi keamanan untuk memastikan operasi yang aman. PLC dapat dilengkapi dengan fitur keamanan seperti pengamanan mesin, pengawasan keselamatan, dan sistem pengamanan lainnya. Hal ini memungkinkan PLC untuk mendeteksi bahaya atau situasi berbahaya, memberikan peringatan, dan mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi pekerja atau peralatan.
Fungsi Khusus
Fungsi khusus PLC dapat bervariasi tergantung pada jenis dan model PLC yang digunakan. Berikut adalah beberapa contoh fungsi khusus yang dapat dimiliki oleh PLC:
- Fungsi Pengendalian Gerak (Motion Control)
Ini digunakan dalam sistem yang melibatkan gerakan kompleks, seperti robotika, mesin pengemasan, atau mesin CNC.
- Fungsi Pengendalian Batch (Batch Control)
PLC dilengkapi dengan fungsi pengendalian batch untuk mengelola proses-produksi dalam jumlah tertentu atau dalam mode batch. Ini sering digunakan dalam industri makanan dan minuman, farmasi, atau kimia di mana produksi dilakukan dalam batch tertentu dengan urutan tindakan yang ditentukan.
- Fungsi Keamanan dan Pemantauan Keselamatan
Ini mencakup pemantauan kondisi keselamatan, pengamanan gerbang, sensor kehadiran manusia, dan sistem E-stop (emergency stop) untuk melindungi operator dan peralatan dari situasi berbahaya.
- Fungsi PID (Proportional-Integral-Derivative) Control
PLC dengan fungsi PID control memungkinkan pengendalian yang lebih akurat terhadap parameter seperti suhu, tekanan, atau aliran.
- Fungsi Komunikasi Jaringan Industri
Ini memungkinkan pertukaran data dan koordinasi antara PLC dengan peralatan lain di pabrik, seperti sistem SCADA, MES, atau peralatan lain yang terhubung.
- Fungsi Pemantauan Energi
Beberapa PLC memiliki kemampuan untuk memantau dan mengelola konsumsi energi dalam proses-produksi. Ini memungkinkan identifikasi dan pengoptimalan penggunaan energi, membantu mengurangi biaya operasional dan dampak lingkungan.
- Fungsi Pengendalian Proses Kompleks
PLC dapat dilengkapi dengan fungsi pengendalian proses yang kompleks, seperti kontrol reaksi kimia, pengendalian pH, pengendalian level, atau pengendalian campuran. Fungsi ini memungkinkan PLC untuk mengelola proses-produksi yang kompleks dengan tingkat kontrol yang tinggi.
- Fungsi Manajemen Data dan Historis
Ini memungkinkan analisis data yang mendalam, pemantauan tren, dan identifikasi masalah potensial dalam produksi.
Demikian artikel tentang ‘Perbedaan Fungsi Umum PLC dengan Fungsi Khusus PLC’ semoga dengan artikel ini dapat menambah wawasan kalian. Jika Anda tertarik memasang PLC, dapat hubungi kontak kami atau www.ratechnusantara.com. Baca juga artikel kami lainnya, seperti Jasa Pemrograman PLC.